Rabu, 10 Juli 2013
Jumat, 28 Juni 2013
biografi imam syafi'i
Abū
ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Shafiʿī
|
|
Lahir
|
|
Meninggal
|
|
Era
|
|
Agama
|
|
Tradisi
|
|
Minat utama
|
|
Gagasan penting
|
Evolusi Fiqh
|
Dipengaruhi
|
Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs
al-Shafiʿī atau Muhammad bin Idris
asy-Syafi`i (bahasa Arab: محمد بن إدريس
الشافعي) yang akrab dipanggil Imam
Syafi'i (Ashkelon, Gaza, Palestina, 150 H / 767 - Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i.
Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah,
ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib,
saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i
pergi ke Madinah untuk
berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik.
Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi
di sana.
Imam Syafi`i mempunyai dua dasar
berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid.
Daftar
isi
|
Kelahiran
dan kehidupan keluarga
Kelahiran
Kebanyakan ahli sejarah berpendapat
bahwa Imam Syafi'i lahir di Gaza, Palestina, namun di antara pendapat ini terdapat pula yang menyatakan
bahwa dia lahir di Asqalan; sebuah kota yang berjarak sekitar tiga farsakh dari Gaza.
Menurut para ahli sejarah pula, Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H, yang mana
pada tahun ini wafat pula seorang ulama besar Sunni yang bernama Imam Abu Hanifah.
Nasab
Imam Syafi'i merupakan keturunan
dari al-Muththalib,
jadi dia termasuk ke dalam Bani Muththalib.
Nasab Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin
As-Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib bin Abdulmanaf bin Qushay bin Kilab
bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin
Adnan. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah
di Abdul-Manaf.
Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib
bin Abdi Manaf, kakek Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie, adalah saudara kandung
Hasyim bin Abdi Manaf kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam
.
Kemudian juga saudara kandung Abdul
Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam
, bernama Syifa’, dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak
bernama As-Sa’ib, ayahnya Syafi’. Kepada Syafi’ bin As-Sa’ib radliyallahu
`anhuma inilah bayi yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan
nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie Al-Mutthalibi. Dengan demikian nasab yatim
ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .
Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf,
yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah saudara kandung dengan Mutthalib
bin Abdi manaf, yang melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda:
“
|
Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim)
dengan mereka (yakni Bani Mutthalib) berasal dari satu nasab. Sambil beliau
menyilang-nyilangkan jari jemari kedua tangan beliau.
|
”
|
—HR.
Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 - 66
|
Masa
belajar
Setelah ayah Imam Syafi’i meninggal
dan dua tahun kelahirannya, sang ibu membawanya ke Mekah, tanah air nenek
moyang. Ia tumbuh besar di sana dalam keadaan yatim. Sejak kecil Syafi’i cepat
menghafal syair, pandai bahasa Arab dan sastra sampai-sampai Al Ashma’i
berkata,”Saya mentashih syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari
Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris,” Imam Syafi’i adalah imam bahasa Arab.
Belajar
di Makkah
Di Makkah, Imam Syafi’i berguru fiqh
kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya
memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu,
maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih
setelah menjadi tokoh dalam bahasa Arab dan sya’irnya. Remaja yatim ini belajar
fiqih dari para Ulama’ fiqih yang ada di Makkah, seperti Muslim bin khalid
Az-Zanji yang waktu itu berkedudukan sebagai mufti Makkah.
Kemudian beliau juga belajar dari
Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar dari pamannya yang bernama
Muhammad bin Ali bin Syafi’, dan juga menimba ilmu dari Sufyan bin Uyainah.
Guru yang lainnya dalam fiqih ialah
Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Sa’id bin Salim, Fudhail bin Al-Ayyadl dan
masih banyak lagi yang lainnya. Dia pun semakin menonjol dalam bidang fiqih
hanya dalam beberapa tahun saja duduk di berbagai halaqah ilmu para Ulama’
fiqih sebagaimana tersebut di atas.
Belajar
di Madinah
Kemudian beliau pergi ke Madinah dan
berguru fiqh kepada Imam Malik bin Anas. Ia mengaji kitab Muwattha’ kepada Imam
Malik dan menghafalnya dalam 9 malam. Imam Syafi’i meriwayatkan hadis dari
Sufyan bin Uyainah, Fudlail bin Iyadl dan pamannya, Muhamad bin Syafi’ dan
lain-lain.
Di majelis beliau ini, si anak yatim
tersebut menghapal dan memahami dengan cemerlang kitab karya Imam Malik, yaitu
Al-Muwattha’ . Kecerdasannya membuat Imam Malik amat mengaguminya. Sementara
itu As-Syafi`ie sendiri sangat terkesan dan sangat mengagumi Imam Malik di
Al-Madinah dan Imam Sufyan bin Uyainah di Makkah.
Beliau menyatakan kekagumannya
setelah menjadi Imam dengan pernyataannya yang terkenal berbunyi: “Seandainya
tidak ada Malik bin Anas dan Sufyan bin Uyainah, niscaya akan hilanglah ilmu
dari Hijaz.” Juga beliau menyatakan lebih lanjut kekagumannya kepada Imam
Malik: “Bila datang Imam Malik di suatu majelis, maka Malik menjadi bintang di
majelis itu.” Beliau juga sangat terkesan dengan kitab Al-Muwattha’ Imam Malik
sehingga beliau menyatakan: “Tidak ada kitab yang lebih bermanfaat setelah
Al-Qur’an, lebih dari kitab Al-Muwattha’ .” Beliau juga menyatakan: “Aku tidak
membaca Al-Muwattha’ Malik, kecuali mesti bertambah pemahamanku.”
Dari berbagai pernyataan beliau di
atas dapatlah diketahui bahwa guru yang paling beliau kagumi adalah Imam Malik
bin Anas, kemudian Imam Sufyan bin Uyainah. Di samping itu, pemuda ini juga
duduk menghafal dan memahami ilmu dari para Ulama’ yang ada di Al-Madinah,
seperti Ibrahim bin Sa’ad, Isma’il bin Ja’far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz
Ad-Darawardi. Ia banyak pula menghafal ilmu di majelisnya Ibrahim bin Abi
Yahya. Tetapi sayang, guru beliau yang disebutkan terakhir ini adalah pendusta
dalam meriwayatkan hadits, memiliki pandangan yang sama dengan madzhab
Qadariyah yang menolak untuk beriman kepada taqdir dan berbagai kelemahan fatal
lainnya. Sehingga ketika pemuda Quraisy ini telah terkenal dengan gelar sebagai
Imam Syafi`ie, khususnya di akhir hayat beliau, beliau tidak mau lagi menyebut
nama Ibrahim bin Abi Yahya ini dalam berbagai periwayatan ilmu.
Di
Yaman
Imam Syafi’i kemudian pergi ke Yaman
dan bekerja sebentar di sana. Disebutkanlah sederet Ulama’ Yaman yang didatangi
oleh beliau ini seperti: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli dan
banyak lagi yang lainnya. Dari Yaman, beliau melanjutkan tour ilmiahnya ke kota
Baghdad di Iraq dan di kota ini beliau banyak mengambil ilmu dari Muhammad bin
Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Iraq. Juga beliau mengambil ilmu dari
Isma’il bin Ulaiyyah dan Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Di
Baghdad, Irak
Kemudian pergi ke Baghdad (183 dan
tahun 195), di sana ia menimba ilmu dari Muhammad bin Hasan. Ia memiliki tukar
pikiran yang menjadikan Khalifah Ar Rasyid.
Di
Mesir
Imam Syafi’i bertemu dengan Ahmad
bin Hanbal di Mekah tahun 187 H dan di Baghdad tahun 195 H. Dari Imam Ahmad bin
Hanbal, Imam Syafi’i menimba ilmu fiqhnya, ushul madzhabnya, penjelasan nasikh
dan mansukhnya. Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis madzhab lamanya (madzhab
qodim). Kemudian beliu pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru
(madzhab jadid). Di sana beliau wafat sebagai syuhadaul ilm di akhir bulan
Rajab 204 H.
Karya
tulis
Ar-Risalah
Salah satu karangannya adalah “Ar
risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al Umm” yang berisi madzhab
fiqhnya yang baru. Imam Syafi’i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh,
hadis, dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli Hijaz. Imam
Ahmad berkata tentang Imam Syafi’i,”Beliau adalah orang yang paling faqih dalam
Al Quran dan As Sunnah,” “Tidak seorang pun yang pernah memegang pena dan tinta
(ilmu) melainkan Allah memberinya di ‘leher’ Syafi’i,”. Thasy Kubri mengatakan
di Miftahus sa’adah,”Ulama ahli fiqh, ushul, hadits, bahasa, nahwu, dan
disiplin ilmu lainnya sepakat bahwa Syafi’i memiliki sifat amanah (dipercaya),
‘adalah (kredibilitas agama dan moral), zuhud, wara’, takwa, dermawan, tingkah
lakunya yang baik, derajatnya yang tinggi. Orang yang banyak menyebutkan
perjalanan hidupnya saja masih kurang lengkap,”
Mazhab
Syafi'i
Dasar madzhabnya: Al Quran, Sunnah,
Ijma’ dan Qiyas. Beliau juga tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu
masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah mursalah, perbuatan penduduk
Madinah. Imam Syafi’i mengatakan,”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia
telah menciptakan syariat,”. Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi’i adalah
nashirussunnah (pembela sunnah),”
Al-Hujjah
Kitab “Al Hujjah” yang merupakan
madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur,
Za’farani, Al Karabisyi dari Imam Syafi’i.
Al-Umm
Sementara kitab “Al Umm” sebagai
madzhab yang baru Imam Syafi’i diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al
Muzani, Al Buwaithi, Ar Rabi’ Jizii bin Sulaiman. Imam Syafi’i mengatakan
tentang madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku,
maka ia (hadis) adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,”
Ashkelon
|
|
Ashkelon
|
|
Pemerintahan
|
|
(Translit.)
|
Ašqəlon
|
Also
spelled
|
Ashqelon
(officially)
|
Populasi
|
111,700
(2009)
|
Luas
|
|
Walikota
|
|
Website
|
Peta lokasi Ashkelon
Ashkelon atau Ashqelon (bahasa Ibrani
אַשְׁקְלוֹן) ialah sebuah kota di Israel. Kota ini terletak di pesisir Laut Tengah
selatan Ashdod dan di
utara Jalur Gaza.
Ashkelon memiliki sekitar 105.000
penduduk.
Ashkelon modern didirikan sebagai
komunitas pertanian setelah pendirian Israel pada bulan Mei 1948, dan merupakan permukiman kota yang didirikan pertama kali
pada tahun 1950-an di atas
kota al-Majdal.
Kota ini memiliki 19 sekolah dasar,
9 SMP dan SMA. Salah satu sekolah di Ashkelon adalah "Omanuyot",
secara harfiah berarti "seni", yang mengajar semua usia dari 6 hingga
18.
Di pusat kota ada pusat penjualan,
museum dan peninggalan arkeologi. Di pesisirnya ada sejumlah restoran, hotel dan marina yang
besar.
Ada penemuan arkeologis dan
konservasi di sini, yang membuat Ashkelon begitu unik, seperti taman nasional
dengan sejumlah relik dari Ashkelon kuno. Ashkelon adalah salah satu kota
tertua di dunia, disebutkan dalam Alkitab dan
mempunyai arti sejarah yang penting. Kota ini dihancurkan oleh Mamluk pada tahun 1270.
Ashkelon
|
|
Ashkelon
|
|
Pemerintahan
|
|
(Translit.)
|
Ašqəlon
|
Also
spelled
|
Ashqelon
(officially)
|
Populasi
|
111,700
(2009)
|
Luas
|
|
Walikota
|
|
Website
|
Peta lokasi Ashkelon
Ashkelon atau Ashqelon (bahasa Ibrani
אַשְׁקְלוֹן) ialah sebuah kota di Israel. Kota ini terletak di pesisir Laut Tengah
selatan Ashdod dan di
utara Jalur Gaza.
Ashkelon memiliki sekitar 105.000
penduduk.
Ashkelon modern didirikan sebagai
komunitas pertanian setelah pendirian Israel pada bulan Mei 1948, dan merupakan permukiman kota yang didirikan pertama kali
pada tahun 1950-an di atas
kota al-Majdal.
Kota ini memiliki 19 sekolah dasar,
9 SMP dan SMA. Salah satu sekolah di Ashkelon adalah "Omanuyot",
secara harfiah berarti "seni", yang mengajar semua usia dari 6 hingga
18.
Di pusat kota ada pusat penjualan,
museum dan peninggalan arkeologi. Di pesisirnya ada sejumlah restoran, hotel dan marina yang
besar.
Ada penemuan arkeologis dan
konservasi di sini, yang membuat Ashkelon begitu unik, seperti taman nasional
dengan sejumlah relik dari Ashkelon kuno. Ashkelon adalah salah satu kota
tertua di dunia, disebutkan dalam Alkitab dan
mempunyai arti sejarah yang penting. Kota ini dihancurkan oleh Mamluk pada tahun 1270.
Bendera Gaza
Bendera Gaza yang dilambai-lambaikan.
Untuk provinsi di Mozambik,
lihat: Provinsi Gaza.
Gaza atau Gaza City/Kota Gaza adalah kota terbesar di Jalur Gaza,
Daerah
Otoritas Palestina. Kota ini memiliki penduduk sekitar 410.000 jiwa. Dalam bahasa Arab
nama ini ditulis sebagai غَزَّة Ġazzah. Sedangkan dalam bahasa
Ibrani ditulis sebagai עַזָּה, dan dilafazkan sebagai ʻAzza.Daftar isi |
Etimologi
Menurut Zev Vilnay, nama "Gaza," berasal dari bahasa Arab, yakni Ġazza, yang mana diambil dari bahasa Kanaan/Ibrani dengan arti "kuat" (ʕZZ), dan kemudian diambil alih ke bahasa Arab dengan kata, ʕazzā, atau "yang kuat (f.)"; atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan benteng. Menurut Mariam Shahin, bangsa Kanaan memberi nama kota ini dengan kata Gaza, Masyarakat Mesir Kuno menamakan kota ini dengan nama Gazzat ("Kota Anugrah"), dan bangsa Arab memanggilnya dengan nama Gazzat Hashim, untuk menghormati Hashim, nenek moyang dari Nabi Muhammad, yang dimakamkan di Gaza City, menurut sejarah Islam.Gaza di sebut juga Gurdacil.
Lima kota (kuno) utama orang Filistin (butir merah) di tepi
Laut Tengah: Asdod (bahasa Jerman: Aschdod), Askelon (Aschkalon),
Gat (Gath), Gaza dan Ekron.
Sejarah
Sejarah penghunian Gaza dimulai dari 5000 tahun silam, membuatnya sebagai salah satu kota tertua di dunia.[1] Letaknya pada jalur utama pantai Laut Tengah (Via Maris) antara Afrika Utara dan Mesopotamia, menjadikannya kota kunci dan tempat perhentian penting untuk perdagangan rempah-rempah ke Laut Merah.[1][2]Zaman Perunggu
Tempat penghunian di daerah Gaza yang paling awal adalah di Tell es-Sakan, suatu benteng Mesir kuno di daerah Kanaan yang dibangun di sebelah selatan kota Gaza yang sekarang. Tempat ini menurun selama Zaman Perunggu Muda, karena perdagangannya dengan Mesir menurun drastis..[3]Periode kuno
Gaza kemudian menjadi ibukota administrasi Mesir di Kanaan.[4] Selama pemerintahan raja Tuthmosis III, kota ini menjadi tempat perhentian jalur karavan Suriah-Mesir dan disebut-sebut dalam Surat Amarna sebagai "Azzati". Gaza tetap di bawah kekuasaan Mesir selama 350 tahun sampai dikuasai oleh orang Filistin pada abad ke-12 SM, dan menjadi salah satu dari lima kota utama mereka ("pentapolis").[5] Menurut Kitab Hakim-hakim, Gaza adalah tempat penjara Simson dan juga tempat meninggalnya.[6]Setelah diperintah oleh orang Israel, Asyur, dan Mesir, Gaza mendapatkan kemerdekaan terbatas dan kemakmuran di bawah Kekaisaran Persia. Aleksander Agung mengepung Gaza, kota terakhir yang mengadakan perlawanan sebelum ia memasuki Mesir, selama 5 bulan sebelum merebutnya pada tahun 332 BCE;[5] penduduknya dibunuh atau ditawan. Aleksander membawa penduduk lokal Bedouins untuk menghuni Gaza dan mengatur kota itu menjadi suatu polis (atau "kota-negara"/city-state). Dalam zaman Seleukia, Seleukos I Nicator, atau salah satu penerusnya mengganti nama Gaza menjadi Seleucia untuk mengontrol daerah sekitarnya melawan pasukan Ptolemeus. Budaya Yunani kemudian berakar di sana dan Gaza terkenal sebagai pusat pelajaran dan filsafat Helenik.[7]
Zaman Islam
Pada tahun 635 M Gaza dikepung dan direbut oleh tentara Rashidun di bawah pimpinan jenderal 'Amr ibn al-'As setelah "Pertempuran Ajnadayn" antara Kekaisaran Bizantin dan Kalifat Rashidun di Palestina Tengah. Pada tahun 1348 Wabah Hitam (Bubonic Plague) melanda kota ini, membunuh sebagian besar penduduknya dan pada tahun 1352, Gaza tertimpa banjir besar yang merusakkannya, suatu hal yang jarang terjadi di bagian selatan yang biasanya kering ini.[8]Pemerintahan Utsmaniyah (Ottoman)
Muslim mempelajari Qur'an dengan
Gaza di latar belakang, lukisan Harry Fenn
Lukisan Gaza oleh David Roberts, 1839
Pada tahun 1516 Gaza — pada waktu itu, kota kecil dengan pelabuhan yang
tidak aktif, bangunan-bangunan rusak dan perdagangan yang menurun — dimasukkan
ke dalam kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah.[8]Zaman Modern
Gaza setelah menyerah kepada pasukan Inggris, 1918
Ketika memimpin tentara sekutu selama Perang
Dunia I, Inggris menguasai kota ini setelah "Pertempuran Gaza
ketiga" pada tahun 1917.[8]
Setelah perang, Gaza dimasukkan ke dalam wilayah "British Mandate of
Palestine".[9]
Pada tahun 1930-an dan 1940-an, Gaza mengalami perkembangan besar dengan
dibangunnya daerah-daerah pemukiman baru di sepanjang pantai dan dataran
selatan maupun timurnya. Organisasi internasional dan kelompok misionaris
membiayai sebagian besar pembangunan ini.[10]
Gaza diduduki oleh Israel selama 'Perang Enam Hari" di tahun 1967 setelah
mengalahkan tentara Mesir. Terjadi konflik terus menerus antara orang Palestina
dan Israel di kota ini sejak tahun 1970-an. Tekanan ini menyebabkan
"Intifada pertama" pada tahun 1987. Gaza menjadi pusat konfrontasi
selama pergolakan itu,[8]
dan kondisi ekonomi di kota itu memburuk.[11]Pemerintahan Palestina
Pada bulan September 1993, pemimpin-pemimpin Israel dan Palestine Liberation Organization (PLO) menandatangani perjanjian Oslo Accords. Perjanjian itu menghasilkan pemerintahan Palestina di "Jalur Gaza" (Gaza Strip) dan kota Yerikho di "Tepi Barat", yang diterapkan pada bulan Mei 1994. Tentara Israel mundur dari Gaza, meninggalkan Palestinian National Authority (PNA) untuk mengatur dan mengamankan kota itu.[7] PNA, di bawah pimpinan Yasser Arafat, memilih Gaza sebagai markas provinsi pertama. Dewan "Palestinian National Council" mengadakan sidang perdananya di Gaza pada bulan Maret 1996.[10]
Penduduk di perkampungan Gaza selama Perang Gaza di tahun
2008-2009
Pada bulan November 2012, setelah seminggu pertempuran (Operation Pillar
of Defense) antara Israel dan milisi Palestina, gencatan senjata yang
diperantarai oleh Mesir diumumkan pada tanggal 21 November.[12]
Otoritas
Nasional Palestina
|
|
Semboyan:
-
|
|
Al Quds (Yerusalem Timur)
31°46′N 35°15′E. Lembaga pemerintahan terletak di Ramallah
dan Gaza 31°54′N
5°12′E
|
|
Kota terbesar
|
|
Pemerintah
|
|
Wilayah
- Total - % Air |
|
Kemerdekaan
- Deklarasi - Diakui |
|
PDB
- Total - per kapita |
|
UTC +2
|
|
+970
|
|
1.
^ "CIA - The World Factbook -- West Bank." Central
Intelligence Agency. 23
Januari 2007. 28 Januari 2007.
|
|
Artikel ini membutuhkan lebih
banyak catatan
kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya. |
Batas wilayah digambarkan melalui
citra satelit tahun 2003 dalam warna abu-abu muda
Palestina (bahasa Arab: دولة فلسطين; bahasa Suryani:
Palestina) adalah sebuah wilayah di Timur Tengah
antara Laut Tengah dan Sungai Yordan.
Status politiknya masih dalam perdebatan. Sebagian besar negara di dunia
termasuk negara negara anggota OKI, dan Gerakan Non-Blok
mengakui keberadaan baik negara Israel maupun negara Palestina.
Daftar
isi
|
Geografi
Papan nama dalam tribahasa di
Palestina
Wilayah Palestina sebelum diambil
paksa oleh Israel
Topografi Palestima
Masjid di Palestina
Koin Tribahasa Palestina
Perangko Palestina
Paspor Palestina pada Masa Mandat
Inggris
Palestina terletak di bagian barat
benua Asia yang
membentang antara garis lintang meridian 15-34 dan 40-35 ke arah timur, dan
antara garis lintang meridian 30-29 dan 15-33 ke arah utara.
Palestina membentuk bagian tenggara
dari kesatuan geografis yang besar di belahan timur dunia Arab yang disebut dengan negeri Syam. Selain Palestina, negeri
Syam terdiri dari Lebanon, Suriah dan Yordania. Pada awalnya negara-negara ini punya perbatasan yang
kolektif di luar perbatasannya dengan Mesir.
Perbatasan Palestina dimulai dari
Lebanon di Ras El-Nakoura di wilayah Laut Tengah
(Laut Mediterania) dan dengan garis lurus mengarah ke timur sampai ke daerah di
dekat kota kecil Lebanon yaitu kota Bent Jubayel, di mana garis pemisah antara
kedua negara ini miring ke Utara dengan sudut yang hampir lurus. Pada titik
ini, perbatasan berada mengitari mata air Sungai Yordan
yang menjadi bagian dari Palestina dalam jalan kecil yang membatasinya dari
wilayah Timur dengan wilayah Suriah dan danau Al Hola, Lout dan Tabariyya.
Perbatasan dengan Yordania dimulai
di wilayah selatan danau Tabariyya pada pembuangan sungai Al Yarmouk. Terus
sepanjang Sungai Yordan. Dari mata air Sungai Yordan, perbatasan ini ke arah
Selatan membelah pertengahan Laut Mati secara geometrikal dan lembah Araba,
hingga sampai pada daerah Aqaba.
Perbatasan dengan Mesir dapat
digambarkan dengan garis yang hampir membentuk garis lurus yang membelah antara
daerah semi-pulau Seena dan padang pasir Al Naqab. Perbatasan ini dimulai di
Rafah di Laut Tengah hingga sampai ke daerah Taba di Teluk Aqaba.
Di bagian Barat, Palestina terletak
di sebelah perairan lepas internasional dari Laut Tengah dengan jarak sekitar
250 km dari Ras El-Nakoura di belah selatan hingga Rafah di bagian selatan.
Karena lokasinya terletak di
pertengahan negara-negara Arab, Palestina membentuk kombinasi geografis yang
natural dan humanistik bagi medan terestrial yang luas yang memuat kehidupan
orang-orang asli Badui di wilayah selatan dan gaya pendudukan yang sudah lama
di bagian utara. Tanah Palestina punya keistimewaan dibanding dengan daerah
lain karena merupakan bagian dari tempat diturunkannya semua agama samawi,
tempat di mana peradaban kuno muncul, menjadi jembatan aktivitas komersial dan
tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era bersejarah yang berbeda.
Lokasi strategis yang dinikmati Palestina memungkinkannya untuk menjadi faktor
penghubung antara berbagai benua bagi dunia kuno Asia, Afrika dan Eropa.
Palestina juga menjadi tempat yang dijadikan pintu masuk bagi perjalanan ke
negara-negara tetangga. Ia menjadi jembatan penghubung bagi manusia sejak
dahulu kala, sebagaimana ia juga menikmati lokasi sentral (Pusat) yang memikat
sebagian orang yang mau bermukim dan hidup dalam kemakmuran.
Pemerintahan
Pada saat ini daerah Palestina
terbagi menjadi dua entitas politik:
- Daerah negara Israel
- Daerah Otoritas Nasional Palestina, yaitu sebagian besar Tepi Barat dan seluruh Jalur Gaza.
Sejarah
Konflik
Israel dan Palestina
|
|||||||
Bagian dari Konflik Arab-Israel
|
|||||||
|
|||||||
Pihak
yang terlibat
|
|||||||
Proses Perdamaian
|
Konflik Israel-Palestina,
bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang
berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini
bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa
Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang
sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di
kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan
penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian
menganjurkan solusi
dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi
dua bangsa dengan satu negara sekular yang
mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza,
Tepi Barat,
dan Yerusalem Timur.
Sejarah
Akhir
abad ke-19 - 1920: Asal konflik
- Tahun 1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
- Deklarasi Balfour 1917
2 November 1917. Inggris
mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai
janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.
1920-1948:
Mandat Britania atas Palestina
David Ben-Gurion memproklamasikan kemerdekaan Israel dari Britania Raya pada
14 Mei 1948 di bawah potret Theodor Herzl
- Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
- Mandat Britania atas Palestina
- Revolusi Arab 1936-1939.
Revolusi Arab dipimpin Amin
Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab
terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas.
Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam
pemerintahan Nazi.
Secara sepihak Israel mengumumkan
diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah,
Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan
Israel.
1948-1967
3 April 1949. Israel dan Arab
bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50
persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
- Exodus bangsa Palestina
- Perang Suez 1956
- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.
- Perang Enam Hari 1967
- Resolusi Khartoum
- Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
- Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan
1967-1993
- Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
- 1970 War of Attrition
- Perang Yom Kippur 1973
- Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978
- Perang Lebanon 1982
- Intifada pertama (1987 - 1991)
- Perang Teluk 1990/1
1993-2000:
Proses perdamaian Oslo
Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat
berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton,
pada penandatanganan Persetujuan Oslo
pada 13 September 1993
13 September 1993. Israel dan PLO
bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993,
Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya
adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan
Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga
semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat
"mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
September 1996. Kerusuhan terowongan
Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat
para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran
berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
- 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
- Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
- 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
2000-sekarang:
Intifada al-Aqsa
Peta wilayah Tembok Pemisah Israel.
- Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan pemimpin
oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa
memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat
Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
- KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
- Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
- Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
- 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
- Peta menuju perdamaian
- Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
- Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
- Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
- Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
- November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
- Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]
- Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
- 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina
Klip
video dari sebuah serangan roket di Israel Selatan, March 2009.
Ledakan
disebabkan oleh airstrike Israel di Gaza selama 2008-2009 Konflik Israel-Gaza,
Januari 2009.
Situasi
saat ini
Artikel atau bagian dari artikel
ini diterjemahkan dari Konflik
Israel dan Palestina di
en.wikipedia.org. Isinya mungkin memiliki ketidakakuratan. Selain itu
beberapa bagian yang diterjemahkan kemungkinan masih memerlukan
penyempurnaan. Pengguna yang mahir dengan bahasa yang bersangkutan dipersilakan untuk menelusuri referensinya dan
menyempurnakan terjemahan ini.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat) |
Sejak Persetujuan Oslo,
Pemerintah Israel dan Otoritas
Nasional Palestina secara resmi telah bertekad untuk
akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak
terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah:
- Status dan masa depan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan.
- Keamanan Israel.
- Keamanan Palestina.
- Hakikat masa depan negara Palestina.
- Nasib para pengungsi Palestina.
- Kebijakan-kebijakan pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu.
- Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat.
Masalah pengungsi muncul sebagai
akibat dari perang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul
sebagai akibat dari Perang Enam Hari
pada 1967.
Selama ini telah terjadi konflik
yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik
gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua
belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang
berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan
taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif,
dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang
satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul
taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula
orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari
kedua belah pihak. Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri
adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa
Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik
Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi
Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan di
atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat
sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan
kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan
militer oleh bangsa Israel yang tidak sah
atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S.
Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan
Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan
Jenewa dan Piagam PBB.
Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang
seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.
Lambang-lambang
dari organisasi-organisasi utama Palestina termasuk peta wilayah Israel
sekarang, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
(Sejumlah besar penduduk Palestina maupun Israel sama-sama mengklaim hak atas
seluruh wilayah ini).
|
Demikian pula, mereka yang
bersimpati dengan aksi militer Israel dan langkah-langkah Israel lainnya dalam
menghadapi bangsa Palestina cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai
pembelaan diri yang sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye terorisme
yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti Hamas, Jihad
Islami, Al
Fatah dan lain-lainnya, dan didukung oleh
negara-negara lain di wilayah itu dan oleh kebanyakan bangsa Palestina,
sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang bukan merupakan warga negara
Israel. Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian
atau seluruh wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang
sangat berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing
pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi pemecahannya.
Sebuah poster gerakan
perdamaian: Bendera Israel
dan bendera
Palestina dan kata-kata Salaam dalam bahasa Arab
dan Shalom
dalam bahasa Ibrani. Gambar-gambar serupa telah digunakan oleh sejumlah
kelompok yang menganjurkan solusi dua negara dalam konflik ini.
Sebuah usul perdamaian saat ini
adalah peta
menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa,
Rusia, PBB dan Amerika Serikat
pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14
"reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana
pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan
oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan
bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang
permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4
pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal
kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di
wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut
dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya,
tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah
pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan
diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan
untuk menyelesaikan tembok [artinya, Penghalang Tepi Barat Israel] dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya
sekarang ini" [1] [2].
Dengan rencana pemisahan diri
sepihak, pemerintah Israel menyatakan bahwa rencananya adalah mengizinkan
bangsa Palestina untuk membangun sebuah tanah air dengan campur tangan Israel
yang minimal, sementara menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu
mahal dan secara strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang.
Banyak orang Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai Likud -- hingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan
partai Sharon -- kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan
mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di
sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok
militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan
Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel memisahkan diri
dari Gaza.
Korban
Tahun
|
Kematian
|
||||||
2011
|
118
(13)
|
11
(5)
|
|||||
2010
|
81
(9)
|
8
(0)
|
|||||
2009
|
1034
(314)
|
9
(1)
|
|||||
2008
|
887
(128)
|
35
(4)
|
|||||
2007
|
385
(52)
|
13
(0)
|
|||||
2006
|
665
(140)
|
23
(1)
|
|||||
2005
|
190
(49)
|
51
(6)
|
|||||
2004
|
832
(181)
|
108
(8)
|
|||||
2003
|
588
(119)
|
185
(21)
|
|||||
2002
|
1032
(160)
|
419
(47)
|
|||||
2001
|
469
(80)
|
192
(36)
|
|||||
2000
|
282
(86)
|
41
(0)
|
|||||
1999
|
9
(0)
|
4
(0)
|
|||||
1998
|
28
(3)
|
12
(0)
|
|||||
1997
|
21
(5)
|
29
(3)
|
|||||
1996
|
74
(11)
|
75
(8)
|
|||||
1995
|
45
(5)
|
46
(0)
|
|||||
1994
|
152
(24)
|
74
(2)
|
|||||
1993
|
180
(41)
|
61
(0)
|
|||||
1992
|
138
(23)
|
34
(1)
|
|||||
1991
|
104
(27)
|
19
(0)
|
|||||
1990
|
145
(25)
|
22
(0)
|
|||||
1989
|
305
(83)
|
31
(1)
|
|||||
1988
|
310
(50)
|
12
(3)
|
|||||
1987
|
22
(5)
|
0
(0)
|
|||||
Total
|
7978
(1620)
|
1503
(142)
|
|||||
Gumhūriyyat Miṣr al-’Arabiyya |
|||||||
-
|
|||||||
-
|
|||||||
-
|
|||||||
-
|
Disetujui
|
||||||
-
|
Deklarasi
|
||||||
-
|
Total
|
||||||
-
|
0,6%
|
||||||
-
|
Perkiraan 2005
|
||||||
-
|
Sensus 2004
|
76.117.420
|
|||||
-
|
|||||||
Perkiraan 2005
|
|||||||
-
|
Total
|
||||||
-
|
|||||||
-
|
|||||||
.eg
|
|||||||
20
|
|||||||
Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab:
مصر, Maṣr) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Mesir juga digolongkan negara maju di Afrika.
Mesir juga merupakan Negara pertama
di dunia yang mengakui Kedaulatan Indonesia
pada 17 Agustus
1945.
Dengan luas wilayah sekitar 997.739
km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai
(dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya),
sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara.
Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui
Laut Tengah
di utara dan Laut Merah di timur.
Mayoritas penduduk Mesir menetap di
pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan
bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.Mayoritas penduduk negara Mesir adalah
Islam.
Mesir terkenal dengan peradaban kuno
dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza,
Kuil Karnak dan Lembah
Raja serta Kuil
Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak
kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir
diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan
Timur Tengah.
Daftar
isi
|
Politik
Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan
Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat sebagai Presiden Mesir
selama lima periode, sejak 14 Oktober
1981 setelah
pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat.
Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional.
Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Atef Ebeid.
Kekuasaan di Mesir diatur dengan
sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden
dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden,
yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga
mengadakan pemilu parlemen multipartai.
Pada akhir Februari 2005,
Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke
pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin
dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai
batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour,
tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam
pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir
menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa Hosni Mubarak
untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-besaran
menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni
Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut
baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.
Sejarah
Mesir
Arab dan Utsmaniyah
Selim I
(1470–1520), penakluk Mesir
Bizantium mampu membangun kontrol di
negara itu
setelah invasi singkat Persia pada awal
abad ke-7,
sampai 639-42, ketika Mesir diinvasi dan ditaklukkan
oleh Khalifah oleh Muslim Arab. Ketika mereka mengalahkan tentara Bizantium
di Mesir, orang Arab membawa Islam Sunni
kesana. Pada awal periode, orang Mesir mulai membaurkan iman mereka kepercayaan
adat dan
praktik, yang menyebabkan berbagai tarekat Sufi
berkembang sampai hari ini.[1]
Ritus-ritus ini selamat dari Gereja
Ortodoks Koptik Alexandria.[2]
Penguasa Muslim ditunjuk kekhalifahan Islam
untuk tetap in menguasai
Mesir selama enam abad berikutnya, dengan Kairo sebagai pusat kekhalifahan dibawah Fatimiyah. Dengan berakhirnya Dinasti Ayyubiyah
Kurdi, Mamluk, sebuah kasta militer Turko-Sirkasia, mengambil kontrol pada 1250 M.
Pada akhir abad ke-13, Mesir menghubungkan Laut Merah,
India, Malaya, dan Samudra Hindia.[3]
Mereka terus memerintah negara itu sampai penaklukan Mesir
oleh Turki Utsmaniyah pada 1517, yang setelahnya Mesir akan menjadi provinsi dari Kesultanan Utsmaniyah. Sekitar 40% populasi Mesir pada pertengahan abad ke-14
terbunuh oleh Kematian Hitam.[4]
Setelah abad ke-15,
invasi Utsmaniyah menekan sistem Mesir mengalami kemunduran. Militarisasi
defensif merusak masyarakat sipil dan institusi ekonomi.[3]
Melemahnya sistem ekonomi yang dikombinasikan dengan efek dari penyakit pes
yang meninggalkan Mesir yang membuat ia rentan dari invasi asing. Pedagang Portugis mengambil
alih perdagangan mereka.[3]
Mesir mengalami enam kelaparan antara 1687 dan 1731.[5]
Kelaparan
1784
menyebabkan kerugian yang kira-kira seperenam dari penduduknya.[6]
Informasi lebih lanjut: Kampanye Perancis di Mesir dan Suriah, Perang Utsmaniyah-Saudi, Perebutan kekuasaan Muhammad Ali, Perang
Mesir-Utsmaniyah 1831, Perang Mesir-Utsmaniyah (1839-41), dan Kekhadawiyahan
Mesir
Laksamana Inggris Codrington bernegosiasi dengan Muhammad
Ali Pasha di istana terakhir di Iskandariyah.
Invasi Perancis di Mesir
yang singkat itu dipimpin oleh Napoleon Bonaparte yang dimulai pada 1798. Pengusiran Peranci pada 1801 oleh tentara Utsmaniyah,
Mamluk, dan Britania diikuti dengan empat tahun masa anarki sewaktu bangsa
Utsmaniyah, Mamluk, dan Albania -- yang biasanya tunduk kepada Utsmaniyah—saling berebut
kekuasaan. Saat kekacauan ini, komandan resimen Albania, Muhammad Ali (Kavalali Mehmed Ali Pasha)
muncul sebagai tokoh, dan pada 1805 tanpa sepengetahuan Sultan di Istanbul, Muhammad Ali diangkat sebagai raja muda
di Mesir.
Ekonomi
Jembatan Terusan Suez
Ekonomi Mesir sangat tergantung pada
pertanian, media, ekspor minyak bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat
pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja di luar negeri, terutama di Arab
Saudi, Teluk Persia dan Eropa. Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan pada tahun
1970 dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati
sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Sebuah
populasi yang berkembang pesat, lahan pertanian terbatas, dan semua
ketergantungan pada Sungai Nil terus membebani sumber daya dan menekankan
ekonomi.[7]
Demografi
Mesir merupakan negara Arab paling
banyak penduduknya sekitar 74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di
sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah
dan Kairo, dan
sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez.
Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama
denominasi Coptic).
Penduduk Mesir hampir homogenous.
Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada
beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai
asal-usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak
diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan
Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang
Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Pembagian
Administratif
Peta Mesir
Agama
Agama memiliki
peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Secara tak resmi, adzan yang dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu
berbagai kegiatan. Kairo juga dikenal dengan berbagai menara masjid
dan gereja. Menurut konstitusi
Mesir, semua perundang-undangan harus
sesuai dengan hukum Islam. Negara mengakui mazhab Hanafi
lewat Kementerian
Agama. Imam dilatih di sekolah keahlian
untuk imam dan di Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk memberikan fatwa untuk masalah agama.
90% dari penduduk Mesir adalah
penganut Islam,
mayoritas Sunni dan
sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen; 78%
dalam denominasi Koptik (Koptik
Ortodoks, Katolik Koptik,
dan Protestan
Koptik).
Pendidikan
Secara historis, modernisasi
pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini,
memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan
modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan. Di antara tokoh-tokoh
tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,
dan Muhammad
Ali Pasha. Dua yang terakhir, secara
historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang
lain.
Sistem Pendidikan di negara Mesir
meliputi:
- Sekolah Dasar (Ibtida’i).
- Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).
- Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).
Madinah
المدينة المنورة |
|
Al Madinah Al
Munawwarah
|
|
Masjid Nabawi
|
|
Madinah
Lokasi Madinah di Arab Saudi
|
|
Negara
|
|
Pemerintahan
|
|
Abdulaziz Bin Majid
(عبدالعزيز بن ماجد) |
|
Luas
|
|
• Total
|
589 km2 (227 mil²)
|
Ketinggian
|
Kesalahan ekspresi:
Operator * tak terduga m
|
Populasi (2006)
|
|
• Total
|
1.300.000
|
• Kepadatan
|
2,200/km2 (5,700/sq mi)
|
Standard Waktu Arab (UTC+3)
|
Daftar isi |
Sejarah
Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat kekhalifahan sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota Madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena pengkhianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir ke luar Madinah.Kini Madinah bersama kota suci Mekkah berada di bawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Geografi
Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun. Suhu tertinggi berkisar antara 30 °C sampai 45 °C pada waktu musim panas, dan suhu rata-rata berkisar antara 10 °C sampai 25 °C.
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tinggi
°C (°F)
|
28 (82)
|
30 (86)
|
35 (95)
|
38 (100)
|
42 (108)
|
44 (111)
|
44 (111)
|
44 (111)
|
43 (109)
|
39 (102)
|
33 (91)
|
29 (84)
|
37,5 (100)
|
Rata-rata rendah
°C (°F)
|
8 (46)
|
10 (50)
|
12 (54)
|
15 (59)
|
20 (68)
|
25 (77)
|
25 (77)
|
26 (79)
|
24 (75)
|
19 (66)
|
13 (55)
|
9 (48)
|
19,3 (67)
|
Presipitasi
mm (inci)
|
8 (0.3)
|
1 (0)
|
4 (0.2)
|
5 (0.2)
|
4 (0.2)
|
0 (0)
|
0 (0)
|
0 (0)
|
0 (0)
|
1 (0)
|
10 (0.4)
|
4 (0.2)
|
37,4 (1,5)
|
Sumber: [1]
|
Ekonomi
Dari sektor ekonomi, terdapat sektor pertanian dan perkebunan terlebih perkebunan kurma yang sudah dikenal sejak masa lampau, peternakan selayaknya penduduk Arab serta perdagangan ditambah dengan sektor jasa terutama jasa pelayanan para peziarah di antaranya adalah usaha perhotelan dan penginapan.Pendidikan
Selain dikenal sebagai kota pusat perkembangan Islam. Madinah juga merupakan pusat dari pendidikan Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Juga banyak ulama-ulama dan Cendekiawan Islam yang muncul dari Madinah di antaranya adalah Imam Malik. Saat ini di Madinah terdapat berbagai Jami'ah (Universitas) dan perguruan perguruan tinggi Islam lainnya.Keutamaan Kota Madinah
Masjid
Nabawi di Madinah
Sebagai salah satu kota suci umat Islam, Madinah memiliki sejumlah
keutamaan, yaitu :- Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam Al-qur'an.
- Yang menjadikan Madinah sebagai tanah haram (suci) adalah Allah SWT.
- Pengharaman pemburuan dan buruan di Madinah.
- Larangan memotong pohon-pohon, mencabutnya dan memungut barang yang tercecer.
- Pengharaman mengangkat senjata dan berperang di dalamnya.
- Mengharamkan bid'ah
- Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW.
- Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat disemayamkannya jasad Rasulullah SAW.
- Madinah dibersihkan dari Syirik.
- Iman akan kembali ke Madinah.
- Keberkahan di Madinah dilipatgandakan.
- Dajjal tidak boleh memasuki Madinah.
- Madinah tidak akan dimasuki oleh rasa gentar terhadap Dajjal.
- Madinah tidak akan dimasuki oleh wabah Ta'un.
- Perpindahan penyakit dari Madinah ke Juhfah.
- Larangan membunuh ular sebelum diberi peringatan selama 3 hari karena para jin di sana banyak yang memeluk Islam dan mereka suka berubah bentuk menjadi binatang di antaranya ular.
- Anjuran untuk tinggal di Madinah.
- Anjuran agar meninggal di Madinah.
- Orang-orang kafir tidak boleh memasuki Madinah.
- Alim ulamanya lebih alim dari ulama selainnya.
- Tanahnya sebagai penyembuh (Syifa')
- Syafaat bagi siapa saja yang sabar atas cobaan di Madinah.
- Syetan putus asa untuk disembah di Madinah.
- Doa untuk Madinah sebagaimana doa Nabi Ibrahim untuk Mekkah.
- Para Malaikat menjaganya hingga Hari Kiamat.
- Madinah bermandikan cahaya di hari kedatangan Rasulullah SAW.
- Hukuman bagi orang yang mendzalimi penduduk Madinah.
- Beribadah di Masjid Nabawi dilipatgandakan pahalanya.
Keistimewaan Gunung Uhud
- Gunung Uhud mencintai Rasulullah SAW dan begitu juga sebaliknya.
"Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya.""
(Disetujui oleh Al-Bukhari dan Muslim)
- Gunung Uhud berguncang ketika Rasulullah SAW beserta para sahabat beliau ketika berdiri di atasnya
"Diamlah kamu wahai Uhud, karena sesungguhnya berada di atas kamu adalah seorang Nabi, seorang Siddiq dan dua orang syahid"
(Diriwayatkan oleh Bukhari)
Keutamaan Wadi Al-'Aqiq
- Allah SWT telah menjadikannya sebagai tempat yang penuh keberkahan.
- Rasulullah menyempatkan singgah di wadi ini dalam perjalanan pulang dari ibadah Haji.
Keutamaan Pemakaman Al-Baqi'
Area pemakaman Al-Baqi' adalah suatu area pemakaman para sahabat Nabi, Tabi'in, Tabi'ut tabi'in, dan para ulama serta orang saleh sesudahnya. Sering Nabi mengunjunginya pada waktu malam dan berdoa dan memohon ampunan untuk mereka yang dikebumikan di pemakaman ini- Di antara doa beliau yang diajarkan kepada kita untuk Ahli al-Baqi' :
"Kesejahteraan atas kamu tempat tinggal orang-orang yang beriman, dan telah datang pada kamu barang apa yang telah dijanjikan untukmu, kamu ditangguhkan hingga hari esok dan dengan izin Allah kami akan mengikuti kamu, wahai Allah, ampunilah penghuni-penghuni Baqi' Al-Gharqod"
- Jenazah yang dimakamkan di Baqi' akan dibangkitkan pertama di Padang Mahsyar
- 70.000 dari penghuni Baqi' dibangkitkan dan masuk Surga tanpa hisab
Keutamaan Masjid Nabawi
- Dianjurkan datang ke masjid Nabawi terlebih dahulu bagi musafir yang pulang bepergian
- Masjidnya diasaskan atas dasar taqwa
- Pahala salat dilipatgandakan
- Pahala bagi orang yang salat 40 raka'at di masjid Nabawi
- Tidak boleh meninggikan suara
- Keutamaan siapapun yang datang ke masjid Nabawi baik sebagai pengajar maupun pelajar
- Raudhah termasuk tempat yang mulia
- Mimbar berada di atas telaga Rasulullah SAW.
- Mimbar tempat Rasulullah SAW berkhutbah berada di bawah pintu surga
- Tangisan dan rajukan batang tamar
- Tiang-tiang mimbar masjid menjadi tiang-tiang di dalam surga
- Hukuman bagi siapa saja yang bersumpah palsu di mimbar
Rujukan
1. ^ "Perkiraan
Cuaca di Madinah" (dalam bahasa العربية). Diakses 16 Juli 2009. Unknown parameter
|الرئاسة العامة للأرصاد وحماية البيئةpublisher=
ignored (help)Al-Jumhuriyah Al-Iraqiyah كۆماری عێراق Komara Iraqê |
||
'Motto: 'Allahu
Akbar
(Arab: "Allah Maha Besar") |
||
-
|
||
-
|
||
-
|
||
-
|
Dari Kerajaan Ottoman
|
|
-
|
Dari Britania Raya
|
|
-
|
Kedaulatan dari CPA
|
|
-
|
Total
|
437,072 km2 (58)
|
-
|
1,1%
|
|
-
|
Perkiraan 2005
|
26.074.906 (45)
|
-
|
Sensus -
|
-
|
-
|
59/km2 (112)
|
|
Perkiraan 2005
|
||
-
|
Total
|
US$89,8 miliar (58)
|
-
|
US$3.500 (122)
|
|
(UTC+3)
|
||
-
|
Musim panas (DST)
|
(UTC+3)
|
.iq
|
||
964
|
||
1. Etnis Kurdi menggunakan Ey Reqîb.
2. Ibu kota Daerah Otonomi Kurdi adalah Arbil.
3. Bahasa
utama di tiga daerah Kurdi.
|
Irak mempunyai sejarah yang kaya. Kini Irak termasuk negara berkembang di tengah-tengah perang saudara.
Daftar isi |
Nama
Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu.Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6.
Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Irak
Sejarah kuno
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sumeria
Bagian atas dari stela aturan
hukum Hammurabi.
Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia,
yang secara harafiah berarti "di antara sungai-sungai" dalam bahasa
Yunani. Tanah ini menjadi tempat kelahiran peradaban pertama dunia yang
dikenal, budaya Sumeria,
diikuti dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya
sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua
dan sebagian dari ilmu pengetahuan, matematika,
hukum dan filsafat yang
pertama di dunia, hingga menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya
dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban
Mesopotamia kuno mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada zamannya.Pada abad ke-6 SM, wilayah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Agung selama hampir 4 abad, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan tetap berada di bawah kekuasaan Yunani selama hampir dua abad. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 abad, hingga abad ke-7.
Di awal abad ke-7, Islam menyebar ke daerah yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana ia menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus di abad ke-7 menguasai Provinsi Irak.
Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, adalah kota utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.
Turki Usmani
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kesultanan Usmaniyah
Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa
Mongol. Turki Usmani mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun
1535. Usmani kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun
1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Utsmani atas Irak
berlangsung hingga Perang Dunia I saat Khilafah Turki Usmani
berada bersama Kekaisaran Jerman dan Blok
Sentral.Pemerintahan
Politik
Peta Irak
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik di Irak
Kebijakan minoritas
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kebijakan
minoritas di Irak
Pembagian administrasi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Governorat Irak
Lihat pula: Distrik di Irak
Irak dibagi ke dalam 18 governorat (atau provinsi)
(bahasa Arab: muhafadhat, tunggal - muhafadhah, bahasa Kurdi:
پاریزگه Pârizgah). Governorat dibagi lagi ke dalam sejumlah qadhas
(atau distrik).
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Federalisme di Irak
Konstitusi Irak yang baru
mempersiapkan pembentukan sejumlah region dengan menggabungkan 1 governorat
atau lebih. Sekarang baru ada 1 region - Kurdistan
Irak - dan ada usulan agar lebih banyak lagi region yang dibentuk di
selatan. Templat:Meso
Labelled MapDemografi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Irak
Diperkirakan pada bulan Juli 2006 jumlah semua penduduk Irak ialah
26.783.383.75-80% penduduk Irak adalah bangsa Arab; kelompok etnis utama lainnya adalah Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dll (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Kelompok lainnya adalah orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Marsh tinggal di selatan Irak.
Bahasa Arab dan Kurdi adalah bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen adalah bahasa resmi di daerah-daerah yang berturut-turut ditinggali oleh orang Asiria dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris adalah bahasa Barat yang umum dituturkan.
Komposisi etnis:
- Kelompok etnis: Arab, 75–80%; suku Kurdi, 15-20%; Turkoman, Assyria atau lainnya 5%.
- Agama: Islam, 97%; Kristen atau lainnya, 3%.
- Syi'ah: umumnya Arab dengan sebagian Turkmen dan Kurdi Faili hampir semuanya adalah pengikut aliran Dua Belas Imam
- Sunni: terdiri dari orang-orang Arab, Turkmen yang menganut Mazhab Hanafi dan orang-orang Kurdi yang memeluk Mazhab Syafi'i
Budaya
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kebudayaan Irak
Seorang gadis Irak yang tinggal dekat Penyulingan Minyak Al
Daura.
Dalam milenium yang paling mutakhir, Irak telah dibagi menjadi lima daerah
budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam
Sunni di tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di
Basra, Assyria, sekelompok orang Kristen, yang tinggal di berbagaikota di
utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di
daerah berawa-rawa di sungai tengah. Pasar dan barter adalah bentung
perdagangan yang lazim mereka lakukan.Musik
Irak dikenal terutama karena alat musik yang disebut oud (mirip dengan lute) dan rebab; bintang-bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Hingga kejatuhan Saddam Hussein, stasiun radio yang paling populer adalah Suara Pemuda. Stasiun ini memainkan campuran musik rock barat, hip hop dan musik pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena adanya sanksi ekonomi internasional. Irak juga memproduksi seorang bintang pop pan-Arab penting yang hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu-lagunya mencakup Ladghat E-Hayya, yang dilarang karena kata-katanya yang terlalu keras.Galeria
Gerbang
Ishtar (Bab Ishtar) 604-562 SM Babilonia Kuno
Reruntuhan Hatra
Perahu di
Sungai Eufrat
Langganan:
Postingan (Atom)