Modal
Mempelajari Fan Tafsir
Teman-teman
lisna, di pertemuan sa’at ini kakak lisna akan mengajak kalian semua untuk
mengenal sepuluh permulaan dalam fan tafsir yang bisa buat modal kalian untuk
mempelajari ilmu tafsir agar dalam mempelajari nanti tidak seperti orang buta
yang menunggang kuda dan agar dalam mempelajari nanti bisa lebih waspada. Dalam literature kitab, kesepuluh itu disebut dengan Mabadi’il
‘Asyroh.
Berikut adalah
sya’ir dalam Bahar Kamil yang
menguraikan sepuluh permulaan yang menjadi menjadi landasan setiap fan-fan ilmu
termasuk ilmu tafsir.
إِنَّ مَبَادِىء كُلِّ فَنٍّ عَشَرَهْ
|
*
|
اْلحَدُّ وَاْلمَوْضُوْعُ ثُمَّ الثَّمْرَهْ
|
Sesungguhnya Permula’an2 Setiap
Fan Itu Ada Sepuluh
|
Yaitu : Devinisi, Objek/Kajian,
Kegunaan/Manfa’af Mempelajari,
|
|
وَفَضْلُهُ وَنِسْبَةٌ وَاْلوَاضِعُ
|
*
|
وَاْلاسْمُ اْلاسْتِمْدَادُ حُكْمُ الشَّارِعُ
|
Keutamaan Mempelajarinya,
Kategori, Pencetus,
|
Namanya, Refrensi/Tendensi,
Hokum Mempelajarinya
|
|
مَسَائِلُ وَاْلبَعْضُ بِاْلبَعْضِ اكْتَفَى
|
*
|
وَمَنْ دَرَى اْلجَمِيْعَ حَارَ الشَّرَفَا
|
Masalah-masalah dalam fan.
Sebagian ‘ulama’ cukup dengan sebagian ulama’ yang lain.
|
Barang siapa yang mengetahui
semuanya maka memperoleh kemuliaan.
|
Nah,
sekarang kakak lisna akan menjelaskan satu persatu dari kesepuluh di atas dalam
fan ilmu tafsir dengan harapan semoga menjadi bahan acuan kalian semua sebelum
dan dalam mempelajari ilmu tafsir.
1. Devinisi ilmu
tafsir ( حَدُّهُ ) :
Secara bahasa
(etimologi), kata "التفسير" berarti "الكشف والبيان" (membuka,
menjelaskan). Sedang dalam ishthilah (terminolgi), tafsir adalah merupakan
ilmu/pengetahuan yang dengannya dapat diketahui arti-arti yang terkandung dalam kalam Allah;
Alquran yang sesuai dengan kemampuan manusia. Singkatnya tafsir adalah ilmu
yang membahas tentang arti yang terkandung dalam ayat-ayat Alquran yang mana
arti tersebut diperoleh sebatas kemampuan manusia.
Jika kalian
ingin menulis atau menghafal pengertian tersebut dalam bahasa arab maka kakak
lisna kasih sebagai berikut :
عِلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ مَعَانِي كَلاَمِ اللهِ ِبحَسَبِ
الطَّاقَةِ اْلبَشَرِيَّةِ.
2. Objek/Kajian
Ilmu Tafsir ( موضوعه
) :
Dalam dunia
akademis bahasa kajian yang diulas dalam fan-fan ilmu disebut/diishtilahkan
dengan; objek ilmu pengetahuan. Dalam ilmu tafsir, objek kajiannya adalah
ayat-ayat Alquran dalam segi memahami arti-arti ayat tersebut. Jadi ruang
lingkup kajian ilmu tafsir adalah pada memahami arti ayat-ayat Alquran saja.
3. Manfa’at Atau
Kegunaan Ilmu Tafsir ( ثمرته
) :
Setiap ilmu
tentu memiliki faidah atau manfa’at dan kegunaan. Nah, manfa’at yang didapat
dari mempelajari ilmu tafsir adalah mengerti arti-arti yang terkandung dalam
firman Allah: سبحانه وتعالى. melalui cara yang lebih
sempurna (more perfect and complete).
4. Keutamaan/ Keunggulan
Ilmu Tafsir ( فضله ) :
Setiap ilmu
memiliki level berbeda-beda, level atau keunggulan ilmu tafsir melebihi
keunggulan ilmu yang lain. Jadi ilmu tafsir adalah ilmu yang paling unggul dan
utama dibanding ilmu-ilmu yang lain. Kalian tahu mengapa begitu? Ya, karena
ilmu tafsir adalah merupakan dasar ilmu-ilmu syariat. Ibarot pohon, maka
diantara dahan dan akar yang paling mulia adalah akar, dikarenakan tanpa akar
dahan tak akan bisa hidup. Demikian halnya dengan ilmu tafsir, tanpanya maka
tak aka nada ilmu-ilmu syariat.
5. Kategori Ilmu Tafsir Dengan Ilmu-Ilmu Yang Lain (نسبته)
:
Kategori atau
golongan ilmu tafsir dalam ilmu selainnya adalah sebagai penjelas dan pencerah
terhadap ilmu yang lain.
6. Pencetus (Instigator)
Ilmu Tafsir ( واضعه
) :
Ilmu pengetahuan
tak muncul begitu saja. Tentu ada yang memprakarsai atau yang mempelopori (Pioneer
: Perintis). Nah, dalam ilmu tasfir, yang menjadi pelopor dan perintisnya
adalah para manusia-manusia (Ulama’) yang telah merasuk kedalam ilmu ( Ar-Rosikhun
Fil ‘Ilmi ), mulai dari era nabi Muhammad: صلى الله عليه وسلم sampai era sa’at ini; 1434 H. secara nyata memang
demikian dengan berdasar pada firman Allah: سبحانه وتعالى :
.... وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ
يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ
الأَلْبَاب. (آل عمران : 7)
Maksud dari Ar-Rosikhun di atas adalah mereka orang-orang yang ilmunya
telah tertancap seperti pohon kurma yang menancap ditempat ia tumbuh.
7. Nama Ilmu
Tafsir adalah Ilmu Tafsir (علم التفسير).
8. Refrensi/Tendensi
Ilmu Tafsir ( استمداده ) :
Setiap
fan-fan ilmu pengetahuan tentu memiliki refrensi sebagai rujuan dan tendensi
sebagai penguatnya(take from … ). Nah, dalam ilmu tafsir kedua itu bersumber dan
berdasar dari Alquran, hadits, ‘Atsar (sabda para shohabat) dan kalam\
orang-orang fasih dari golongan arab yang arab betulan, ( العرب العرباء
) bukan arab sembarangan.
9. Hukum Ilmu Tafsir ( حكمه
) :
Maksudnya adalah hukum seseorang yang mempelajari ilmu
tafsir. Secara umum ilmu itu dibagi menjadi dua. Ada yang baik atau mamduh
dan ada yang buruk atau Madzmum. Ilmu yang mamduh. Nah,
ilmu tafsir adalah ilmu yang mamduh. Hukum mempelajarinya adalah wajib
kifa’i. artinya jika suatu balad atau daerah tidak ada satui orang
yang mempelajari ilmu tafsir, maka semuanya mendapat dosa, jika ada satu saja
maka semua gugur dari kewajiban itu. Adapun jika yang mempelajari hanya satu
orang maka hukum wajib kifa’I itu berubah menjadi wajib ‘ain.
10.
Masalah-masalah
dalam ilmu tafsir ( مسائله
):
Masksudnya adalah pembahasan-pembahasan secara khusus
di dalam ilmu tafsir. Masalah-masalah itu adalah merupakan rangkaian/susunan
kata-kata manthiqi dalam ilmu tafsir ( قضاياه )
dari sudut amr, nahi mauidhoh dan lain sebagainya.
Nah, kesepuluh poin-poin di atas hendaknya harus
diketahui dan dimengerti dulu oleh para calon mufassirin (calon-calon ahli
tafsir) sebelum masuk ke dalam materi tafsir agar supaya dalam belajar nanti
tidak seperti orang buta yang naik unta dan dalam keaadaan waspada agar tidak
tersia-sia waktu yang digunakan dalam belajar.
Oiya, ada satu lagi hal perlu anda ketahui sebelum
mempelari ilmu tafsir, yaitu seperti yang telah disamapaikan oelh Syaikh
Muhammad Amin Al-Harory dalam karyanya; Tafsir Hadaikur Ruh War- Roihan. Beliau
menambahkan satu poin lagi yaitu,
11.
Akibat atau
Manfa’at Akhir Dari Mempelajari Ilmu Tafsir ( غايته
) :
Keuntungan yang diperoleh dalam mempelajari ilmu
tafsir pada akhirnya adalah mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirot.
Kebahagiaan di dunia yaitu berupa mengikuti & menjalankan perintah Allah سبحانه وتعالى
serta menjahui larangan-laranganNya. Sedang kebahagiaan di akhirot adalah
memperoleh surga dan keni’matan-keni’matan abadi. Karena itulah maka seperti
yang disabdakan dalam hadits Nabi صلى الله عليه وسلم
:
اقْرَأْ وَارْقَ
Bacalah
(tafsir) dan naiklah (derajatmu) !!!
Sekian.
Teken from : Tafsir
Hada’ikur Ruh War Roihan
Macam-Macam Orang yg Bersama Dengan Kiyai
Mungkin kita
sering menjumpai orang-orang yang datang sowan dan bersama-sama dalam selala
waktu kepada Para Ulama’ dan Kiyai. Mereka itu beraneka ragam, mulai dari orang
atasan seperti pejabat, sampai orang bawahan seperti sopir.
Jika diteliti
dan dicermati, ternyata motif yang membawa mereka datang kepada Para ulama’ dan
kiyai berbeda-beda. Dan perbedaan motif itu dapat dibagi menjadi empat macam :
1. Bermotif
untuk menyerap ilmu Para Ulama’ dan Kiyai serta berharap berkah dari Mereka.
Orang-orang ini diantaranya adalah santri, dan anak desa yang dudok;
sekolah laju ke pesantren.
2. Bermotif
menyerap ilmunya saja, tidak disertai berharap berkah dari Para Ulama’ dan
Kiyai. Orang-orang ini dianataranya adalah para pengunjung pengajian, seperti
mengunjungi pengajian AA Gim, Jepri Al-Bukhori, atau yang baru-baru ini Kirun.
3. Bermotif
mencari berkah saja. Orang-orang yang hanya bermotif mencari berkah saja ini diantaranya
adalah para pejabat yang akan mencalonkan diri, para orang-orang bermasalah.
4. Dan yang
terakhir adalah tidak bermotif mencari ilmu dan juga tidak mencari berkah dari
Para Ulama’ dan Kiyai. Siapa dia? , tak lain dianataranya adalah Sopir bus
Ziaroh Wali Songo. Tak ada motif baginya kecuali mencari uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar